Kamis, 02 Oktober 2014

Obat jerawat (1)



Jerawat pada dasarnya selalu membuat orang terganggu. Yang paling utama, jerawat sangat mengganggu penampilan wajah. Berbagai cara sering kita lakukan, supaya jerawat-jerawat ini hilang, bahkan sampai facial dan pergi ke dokter yang mahal sekalipun. Berbagai krim atau pembersih, kita gunakan untuk menghilangkan jerawat ini, tetapi kadang berakhir sia-sia. Sebenarnya, selain krim dari dokter, ada juga obat-obatan herbal yang bisa kita gunakan untuk menghilangkan jerawat.

Yang paling familiar adalah bawang merah atau bawang putih, yang bersifat panas – mengeringkan, lalu ada juga kentang dan bengkuang, setelah itu bunga tasbih, bahkan belimbung wuluh yang bisa dipakai untuk ramuan jerawat.



Untuk bawang merah dan bawang putih, kita ambil beberapa siung entah itu bawang merah atau bawang putih, lalu tumbuk halus dan oleskan pada jerawat tersebut. 5 menit kemudian segera bersihkan dengan air. Jangan oleskan merata, karena bawang ini sifatnya mengeringkan. Kemudian, ada juga kentang dan bengkuang. Keduanya diparut sampai halus, lalu dipakai maskeran. Jangan lupa, kulit dibersihkan dulu sebelum dimaskeri dengan masker mentah bengkoang dan kentang.



Rabu, 01 Oktober 2014

Jalan-jalan ke Sragen (2)




Sragen terlihat tenang dan damai. Kabupaten ini memang bisa dibilang kecil dan tidak terlalu ramai. Walau, kalau saat lebaran, bisa dibilang jalan di kabupaten ini akan padat merayap. Tempat wisata di kabupaten Sragen tidak terlalu terkenal dibanding tempat-tempat wisata di sekitar Sragen seperti Solo, Karanganyar, atau Wonogiri. Sebenarnya, ada satu objek wisata yang terkenal, yaitu Sangiran, di mana di sana terdapat Musium purbakala Sangiran, yang berisi banyak peninggalan purbakala.


 Selain Sangiran, sebenarnya ada juga objek wisata lain yang bisa dikunjungi, seperti Gunung Kemukus, Waduk Kedung Ombo, Pemandian Air Panas Bayanan, Kampung Batik Kliwonan. Bahkan, di kabupaten ini sebenarnya ada event budaya tahunan yang diadakan seperto, Larab Langse, Festival Cembeng, Larung Agung, Gethek Joko Tingkir, serta Kejuaraan Nasional Berkuda. Sayangnya, mungkin di antara sekian banyak tempat wisata dan eventnya, hanya sedikit sekali yang pernah didengar.



Sedangkan untuk makanan khas, ada nasi sambal tumpang, soto girin, sate banaran, pecel sragen, Tengkleng, ronde, dan dawet. Sebagian di antara makanan ini tentu pernah kalian nikamti, kan? Sebenarnya, banyak juga jajanan pasar yang unik di kabupaten ini, tetapi... susah kalau mau dijelaskan satu per satu. Sebenarnya, pemerintah kabupaten Sragen sudah menyiapkan ebook panduan wisata Sragen bagi siapa pun yang mau berjalan-jalan ria di sana. Silakan menikmati tempat wisata dan kulineran di Sragen ya. ^^

Jalan-jalan Ke Sragen


Bumi Sukowati, sebutan lain dari kabupaten Sragen. Nama tersebut merupakan nama yang telah digunakan pada masa pemerintahan Kerajaan Surakarta, yang pada akhirnya berubah nama menjadi Sragen. Kabupaten Sragen terletak pada lembah aliran sungai bengawan Solo yang mengalir ke arah timur. Ada pun batasan alam di 2 mata angin lainnya adalah gununga lawu di selatan, utara perbukitan yang merupakan sistem pegunungan Kendeng. Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam 20 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 208 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Sragen.

Berdirinya Kabupaten Sragen melalui pengorbanan serta rasa cinta tanah air yang sangat dalam. Bagaimana tidak? Berdirinya kabupaten ini berkaitan dengan sejarah bangsa, ketika penjajah Belanda masih menguasai Indonesia. Jadi, awal mula berdirinya Kabupaten Sragen ini berkaitan dengan pergerakan Pangeran Mangkubumi, yang kelak akan menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang melakukan perlawanan bagi penjajahan kolonial Belanda.

Pangeran Mangkubumi, yang tak lain adalah adik dari Sunan Pakubuwono II yang berasal dari Mataram, sangat benci dengan pemerintah Kolonial Belanda karena menindas dan menjajah rakyat Jawa. Pada masa itu sikap Belanda sangat kejam, rakyat dijadikan budak dan pesuruh tidak diberi gaji dan penghidupan layak. Mereka senantiasa bekerja dan tidak ada waktu sedikit pun untuk beristirahat. Hal inilah yang mendasari kemarahan pangeran Mangkubumi. Beliau pada akhirnya memutuskan untuk mengadakan perang dengan pemerntah kolonial. Peperangan ini dimulai dari tahun 1746 sampai 1757.

Dalam masa-masa peperangan itu, pangeran Mangkubumi mengadakan perjalanan hingga sampai ke tlatah Sukowati. Di sinilah, kelak pangeran Mangkubumi akan dikenal sebagai pangeran Sukowati serta membentuk pemerintahan pemberontakan di sana. Kejadian demi kejadian pun terus bergulir dari tahun ke tahun, hingga akhirnya Sragen pun menjadi sebuah daerah otonom dan memiliki 20 kecamatan.

Jumat, 26 September 2014

Mengenai Magelang (2)




Selain banyaknya destinasi wisata kota, Magelang pun punya banyak makanan khas yang patut dicoba, seperti kupat tahu, sop senerek, mangut lele, nasi sop empal, Es krim mahkota, maupun es semanggi. Kupat tahu khas Magelang berisi potongan tahu putih yang sudah digoreng, ketupat, gimbal, dilengkapi dengan irisan kubis dan taburan taoge, seledri serta bawang goreng. Sekilas kelihatan seperti lontong tahu gimbal, tetapi kalau sudah merasakan bumbunya pasti akan menemukan perbedaan. Kuah kupat Tahu Magelang encer tanpa rasa bawang yang dominan. Rasanya gurih dan tidak terlalu manis.


Kemudian ada Sop Senerek yang tak lain adalah Sop kacang Merah. Sop senerek terdiri dari nasi, kacang merah, wortel, irisan daging sapi dan bayam. Pada dasarnya pembuatan sop senerek sama seperti sop lainnya, bedanya adalah kacang merah sebagai bahan dasar sop senerek harus direndam semalaman agar empuk. Senerek ini merupakan perpaduan kuliner antara Magelang dan Belanda karena jaman penjajahan dulu, orang-orang Belanda terlalu lama berada di Magelang. Senerek merupakan kata yang diadaptasi dari Belanda yaitu Snert yang artinya kacang polong.


Kemudian ada Mangut Lele. Berbeda dengan mangut Semarang dan Bantul, yang memakai ikan pari yang telah dipanggang, mangut Magelang justru menggunakan ikan lele segar sebagai bahannya. 



Mengenai Magelang (1)



Ada yang berpendapat bahwa nama Magelang berasal dari kisah orang keling / Kalingga ke Jawa yang mengenakan hiasan gelang dihidungnya. Kata gelang, mendapatkan awalan “MA” yang menyatakan kata kerja memakai (menggunakan), maka berarti “MEMAKAI GELANG”. Menyimpulkan Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau memakai gelang.

Adalagi yang berpendapat bahwa nama Magelang berawal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataran saat “TEMU GELAP” atau rapat yang membentuk lingkaran. Adapula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah kedu “cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang.

Magelang merupakan daerah yang asri. Di sini, terletak sebuah peninggalan besar masa lampau yang menjadi destinasi wisata terkenal bagi orang-orang, yaitu Candi Borobudur. Selain Candi Borobudur, ada wisata bukit Tidar, Wisata Taman Panca Arga, Wisata Taman kyai Langgeng, dan masih banyak lagi. Utamanya untu wisata candi, maupun alam, di Magelang ada begitu banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi.

Sebagai contoh adalah wisata taman Kyai Langgeng. Taman wisata ini memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai obyek penelitian, patung-patung Dinosaurus dalam ukuran asli, aneka fasilitas permainan, serta yang terbaru adalah prototipe pesawat terbang. Di Taman Kyai Langgeng, khususnya pada hari libur anda akan disuguhi dengan berbagai atraksi kesenian daerah maupun musik, selain arena permainan untuk anak-anak dan keluarga.

Kamis, 25 September 2014

Wisata di Kota Tegal




Tegal, satu dari banyak kota yang berada di kawasan Pantura atau pantai utara. Biasanya, kota ini menjadi salah satu dari beberapa kota yang sering dilewati oleh para pemudik saat pulang ketika hari libur lebaran. Dengan letaknya yang strategis, berada di daerah pantai, kota tegal memiliki sebuah pelabuhan yang diperkirakan merupakan peninggalan saat jaman Belanda.



Di kawasan Tegal kota, ada sebuah pantai indah yang menjadi kawasan wisata di sana, tak lain adalah PAI kependekan dari Pantai Alam Indah. Letak Pantai ini di jalan singgir kelurahan mintaragen kecamatan Tegal timur, kabupaten TEGAL, dan berada di lingkungan perkotaan. PAI diresmikan sebagai obyek wisata di jalur pantura pada tahun 1978.



Selain PAI, ada objek Pemandian Air Panas yang bernam GUCI. Sekilas kedengaran seperti sebuah merk terkenal dari luar, kan, yang namanya GUCCI itu, lho. Tapi ini beda. Iya, sangat beda. Karena GUCI yang ada di Tegal merupakan obyek wisata yang berada di lereng (kaki) gunung Slamet bagian utara, tepatnya di sebuh desa bernama desa Guci. Tempat ini menunjukkan  keindahan panorama alam pegununungan. Dan karena memang berada di daerah gunung, udara di sekitar sana pun sejuk serta di sekitar sana terdapat banyak pohon pinus. Di pemandian air Panas ini, kita bisa  merasakan  keistimewaan air hangat alami dan jenih.

Setelah PAI dan GUCI, ada lagi Purwahamba Indah. Seperti PAI, Purwahamba pun menawarkan keindahan pantai di daerah Tegal. Letaknya di kecamatan Suradadi kabupaten Tegal dan memiliki cukup banyak fasilitas, mulai dari kolam renang, taman bermain anak anak, kebun binatang mini semuanya ada di dalam area, dan masih banyak yang lainya. Jika melewati kota Tegal, cobalah untuk mampir dan mencicipi makanan khas sekaligus keindahan tempat wisata di sana. :D

Tahu Aci Yang Menggigit dan Teh Poci Yang Pas


Warung makan Tegal, rumah makan Tegal..., sepertinya sudah tidak asing bagi kita untuk mendengar kata “Warteg”. Tentunya hal pertama kali yang muncul dalam pikiran kita mengenai warteg adalah sebuah tempat makan yang menjual berbagai macam masakan rumahan dengan beragam macam lauk, nasi ambil sendiri, dan harganya murah. Tapi, saya tidak akan membahas mengenai warteg-nya, melainkan kotanya sendiri, Tegal.

Sudah lama sekali kita mengenal kalau orang Tegal itu memiliki logat yang unik dan khas. Mereka masih termasuk suku jawa, tetapi logat dan cara mereka berbicara jauh berbeda dari kebanyakan orang jawa yang tinggal di tengah-tengah, apalagi daerah solo atau yogyakarta. Logat mereka benar-benar unik dan khas! Ciri yang benar-benar patut dikagumi. Sebenarnya, tidak hanya orang Tegal saja yang memiliki logat unik ini, melainkan kota-kota atau daerah perbatasan antara jawa tengah dengan jawa Barat, kebanyakan masyarakatnya memang memiliki logat yang unik didenga darn khas untuk diucapkan. Saya sendiri punya kawan dari Tegal, sulit untuk meniru cara bicaranya yang cepat dan terkesan nyablak. Tapi itulah keanekaragaman. Unik, kaya, dan mengesankan.

Yang ingin saya bahas mengenai Tegal adalah makanan dan minuman khas dari sana. Seorang kawan saya sering membawakannya kalau dia pulang dari Tegal, sebesek tahu kuning besar serta seplastik tepung kanji berbau khas. (Kalau ditaruh di dalam mobil, dijamin, baunya pasti nggak enak). Itu tak lain adalah tahu aci bu murni. Waktu pertama kali kawan saya membelikan tahu itu, saya ngerasa aneh dan cenderung tidak suka, apalagi dengan bau acinya (tepung yang agak lengket dan terbuat dari tepung tapioka yang sudah dibumbui). Namun, setelah kawan saya mengajari bagaimana caranya memasukkan aci ke dalam tahu dan menggorengnya hingga keemasan, WOW! Rasanya benar-benar enak!


Tahu acinya terasa gurih dan sedikit garing. Bila dimakan dengan sambal kecap, maka rasanya akan bertambah enak. Selain tahu aci, oleh-oleh lain yang sering dibawakan oleh teman saya dari Tegal adalah teh. Yah..., teh biasa yaitu teh Tang yang jenisnya teh premium yang harus diseduh biasa. Kalau teman bilang sih, jenis teh poci. Lagi-lagi saya sangsi dengan rasa tehnya, terutama karena kelurga saya sudah menyukai satu teh merk tertentu. Yah..., akhirnya agak lama deh sampai saya mencipi teh ini. Wah..., lagi-lagi saya terjebak dengan pemikiran saya sendiri.


Rasa tehnya enak. Ada sepat dan pahitnya sedikit, serta bau wanginya pun menyengat. Teh ini benar-benar cocok dinikmati bersama sepiring tahu aci yang baru saja digoreng. Kalau kalian menginginkan tahu aci, bisa buat sendiri. Ada banyak resepnya bertebaran di mbah google. Namun, kalau punya teman yang domisili di Tegal dan malas membuat sendiri, coba kontak temannya deh dan rayu, supaya kalau balik dari kampung halaman, dibawain satu besek tahu aci sama teh premium. Gak akan nyesel! :))) *tapi ntar uang oleh-olehnya diganti, ya. Kasian yang mbawain kalau nitip oleh-oleh tapi gak dibayar*