Kampung
Seni Lerep merupakan komunitas budaya
yang berada di desa
lerep, sebuah desa berhawa sejuk di
lereng Gunung Ungaran. Dengan luas 10.000
m2, kampung seni ini pertama kali digagas dan direalisasikan oleh Handoko sejak
tahun 2006. Seorang pecinta seni dengan keahlian artefak-artefak seperti: kayu,
keramik, furniture Jawa
dan China, serta batik pesisiran Jawa dan seni rupa modern dan
kontemporer Indonesia yang asli Semarang.
Pembentukan kampung seni ini bukan hanya untuk memperkenalkan atau menjaga budaya, atau pun memaknai seni
sebagai warisan budaya. Lebih dari itu, kampung seni ini tercipta untuk bisa menjadi tempat menyemai
berbagai buah pikiran hingga memaknai sebuah proses kerja budaya sebagai ‘human intellectual work’.
Banyak fasilitas yang bisa dinikmati dalam Kampung Seni Lerep, antara lain Joglo
Indrakila, Joglo Ondrowina, Griya Gladi dan Teater Terbuka. Joglo Indrakila
adalah bangunan utama yang ada di Kampung Seni Lerep. Luas bangunan Joglo Indrakila yaitu 400 meter persegi. Di
dalam bangunan setinggi dua lantai tersebut, dipamerkan aneka barang hasil seni. Kemudian
ada Griya Gladi yang merupakan wilayah yang terdiri dari tiga bangunan kecil.
Masing-masing bangunan memiliki luas 20 meter persegi. Di dalam Griya Gladi inilah
para artis seni biasanya menumpahkan jiwanya dalam sebuah karya.
Lalu, ada juga Teater Terbuka, tempat pertunjukan seni dipentaskan. Di atas lahan seluas 150 meter persegi, Teater Terbuka
dijadikan sebagai tempat pentas seni, baik pertunjukkan modern maupun
tradisional.
0 komentar:
Posting Komentar