Keindahan dataran tinggi Dieng sudah dikenal oleh banyak
orang, hingga dataran tersebut pun sering menuai pujian seperti negeri di atas awan
atau pun surga tersembunyi. Suasananya yang sejuk dan dingin, dengan hamparan pohon
serta perkebunan, membuat tanah tersebut elok dipandang. Ada beberapa tempat wisata
di Dieng yang wajib dikunjungi, seperti telaga warna, bukit si kunir, Kawah Sikidang,
maupun Candi Arjuna.
Telaga Warna, seperti namanya, telaga ini memiliki daya
tarik pada bagian warnanya yang bisa berubah-ubah. Suatu ketika warnanya hijau,
di lain waktu bisa menjadi kuning, pink, biru, dan warna-warna lainnya. Hal ini
dikarenakan kandungan belerang yang cukup tinggi di dalam air telaga tersebut, sehingga
saat tertimpa cahaya matahari, air di telaga warna akan terlihat berwarna-warni. Waktu terbaik untuk mengunjungi Telaga Warna
adalah pagi hingga siang hari. Di sore hari, kabut kerap kali turun sehingga
menghalangi pemandangan indah Telaga Warna. Telaga Warna berlokasi di Dieng
Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Kemudian, ada lagi Bukit Si Kunir. Tempat ini merupakan
tempat yang paling bagus untuk melihat sunrise.
Para pendatang bisa trekking di jalan setapak berbatu untuk mencapai puncak bukti
si kunir. Namun, untuk mencapai ke atas, sebaiknya waspada dan hati-hati. Selain
udaranya yang dingin menggigit, yaitu antara 10 – 15 derajat celcius, di sisi kiri
jalan terdapat jurang yang dalam. Disarankan, untuk memakai jasa pemandu saat pendakian.
Namun, percayalah, usai sampai di puncak bukit dan melihat sunrise semua kelelahan dalam pendakian bisa terbayarkan.
Lalu ada juga Kawah Sikidang di mana ini merupakan kawah
vulkanik yang masih aktif. Pengunjung harus hati-hati saat berjalan di sekitaran
tanah tandus di sana karena terdapat lubang bekas kawah yang ada di mana-mana dan
berisi air mendidih. Berbahaya sekali jika tanah seperti ini terinjak hingga membuat
kita jatuh terperosok ke dalam sana. Dan di ujung kompleks, sebuah kolam besar dengan air yang
bercampur lumpur abu-abu terus menggelegak dan mengepulkan asap putih. Sebuah
pagar bambu dibangun untuk menjadi pengaman. Bau belerang tajam menyengat.
Indah, namun berbahaya. Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan
Kawah Sikidang.
0 komentar:
Posting Komentar