Bacanya bukan kethek ( e yang dibaca bebek
atau e yang dibaca pepet). Namun kethek merupakan bahasa jawanya monyet. Iya, disebut
sebagai getuk Kethek. Kenapa disebut begitu? Dikarenakan si penjual getuk ternyata
memelihara monyet di depan rumahnya, sehingga getuk itu pun bernama getuk Kethek.
Getuk merupakan penganan yang disukai dari zaman baheula. Kudapan yang terbuat dari
singkong ini memiliki banyak penggemar dan memiliki beragam jenisnya. Dari getuk
yang trio yang ada di magelang, getuk goreng di bandungan, bahkan sampai getuk kethek.
Getuk kethek merupakan penganan khas Salatiga.
Dibuat oleh Nenek Samsi dengan cita rasa harum, manis, dan gurih, maka lahirlah
getuk kethek dengan nama getuk kethek satu rasa ini. Gethuk ini terbuat dari perpaduan
singkong, kelapa, dan gula asli. Dengan bahan-bahannya yang alami ini, getuk Kethek
hanya tahan berada di luar selama sekitar 6 jam-an.
Namun, sekarang, untuk menikmati kudapan ini, kita tidak
perlu jauh-jauh pergi ke Salatiga. Cukup pergi ke Ungaran, tepatnya di belakang
kantor DPRD, kita bisa menemukan penjual Getuk Kethek yang tak lain masih merupakan
keturunan dari Nenek Samsi. Rasanya yang manis dan, baunya yang harum, tentunya
nikmat di lidah. Makanan ini layak untuk dicoba.
(Foto
diambil dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar