Kamis, 11 September 2014

Tradisi Semarang sebelum dan selama puasa : Dugderan


Membicarakan soal dugderan tak bisa lepas dari bulan puasa, perayaan penyambutan bulan puasa, dan warak ngendhog. Kenapa saya bilang tidak bisa lepas? Karena kenyataannya, setiap kali bulan puasa datang maka dugderan dimulai, dan warak ngendhog pun akan ikut tampil dalam acara ini.

Dugderan yang berasal dari kata ‘dug’ yaitu bedug dan ‘der’ yang bermakna pada suara letusan meriam. Sejarah dugderan berasal dari masa kepemimpinan Bupati Demak, Aryo Purbaningrat. Ketika itu, sang Bupati bermusyawarah dengan sekelompok ulama untuk mengadakan penentuan awal Ramadhan di Masjid Kauman, Semarang.

Dalam penentuan awal Ramadhan ini, para ulama menghasilkan ketetapan resmi kapan dimulainya awal Ramadhan. Sembari menunggu hasil musyawarah hasil keputusan penetapan Ramadhan, Bupati Aryo Purbaningrat mengadakan pasar malam untuk rakyat semarang di sekitar masjid Semarang. Setelah pembacaan awal bulan ramadhan, dilakukan penabuhan beduk disertai bunyi-bunyian meriam dan mercon yang berulang-ulang. Itulah awal sejarah terjadinya dugderan. Dari tahun ke tahun, tradisi dugderan ini terus berlanjut, bahkan dikemas supaya menjadi lebih menarik.

Pasar malam tetap ada di kawasan pasar Johar. Karnaval menyambut datangnya awal bulan puasa dilakukan dan disinilah wark ngendhog, sebagai ikon kota Semarang, banyak terlihat. Warak ngendhog memiliki bentuk fisik unik, yang mencerminkan 3 suku yang tinggal di Semarang. Kepalanya menyerupai kepala naga (Cina), tubuhnya layaknya buraq (Arab), dan empat kakinya menyerupai kaki kambing (Jawa).

Tidak jelas asal-usul Warak Ngendog. Binatang rekaan ini hanyalah mainan dalam bentuk patung atau boneka celengan yang terbuat dari gerabah. Siapa yang menginspirasi pembuatannya pun tak ada yang tahu. Yang pasti sejak dugderan digelar, sejumlah pedagang menggelar mainan ini. Dalam setiap penjualan, penjual menaruh telur ayam matang di bawahnya. Telur itu turut serta dijual bersama waraknya.

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar:

Posting Komentar